Flettner Rotor: Solusi Efisiensi Propulsi

Flettner Rotor merupakan silinder vertikal yang berputar dan mengembangkan daya angkat yang disebabkan oleh efek Magnus saat angin berhembus melewatinya. Flettner Rotor harus digerakkan secara mekanis untuk mengembangkan daya angkat dan daya dorong, dan kemampuannya bermanuver dibatasi oleh kecepatan dan arah angin. Ketika dipasang di sebuah kapal, maka gaya yang diciptakan akan menghasilkan daya dorong. 

Di atas kapal, propulsi rotor seperti itu sering disebut Flettner rotor yang diambil dari nama inovator Jerman yang merupakan orang pertama yang memasang sistem tersebut di atas kapal pada awal tahun 1920-an. Flettner Rotor dapat mengurangi konsumsi energi kapal, tetapi tidak dapat digunakan sebagai penggerak utama.

Flettner Rotor adalah sistem propulsi pendukung yang memungkinkan dipasang pada kapal yang telah dibangun. Silinder berputar yang menghasilkan daya dorong dapat diterapkan untuk kapal dengan permukaan geladak bebas yang memadai dan bagian terpenting yaitu bahwa tidak ada benda yang menghalangi akses ke angin bebas. 

Silinder berputar yang menghasilkan daya dorong tersebut cocok untuk berbagai segmen kapal; misalnya, kapal tanker, beberapa kapal curah di mana rotor tidak akan mengganggu ruang udara yang diperlukan untuk bongkar muat, kapal kargo umum, dan beberapa kapal RoRo. Kapal kontainer dapat dievaluasi untuk desain dengan rotor yang ditinggikan / ditarik yang dipasang di atas kargo kontainer. Batasan ketinggian operasional harus diperhitungkan, misalnya, jika terjadi gangguan pada struktur terkait operasional atau hambatan infrastruktur yang terkait dengan rute.

Silinder yang berputar menghasilkan daya dorong terutama menghasilkan gaya pada bidang horizontal, gaya ke depan dan ke samping. Untuk memastikan sifat pelayaran kapal tetap baik, maka harus dipersiapkan dan direncanakan sebab gerakan penyeimbang yang mempengaruhi stabilitas dan kekuatan kaki silinder harus didukung dengan baik karena tergantung pada tekanan yang tinggi.

Prinsip Flettner rotor pada umumnya bekerja pada angin yang menyamping, dan bergantung pada angin dan kecepatan kapal. Oleh karena itu, efektivitas rotor tergantung pada rute perdagangan dan kondisi cuaca.

Potensi pengurangan konsumsi bahan bakar motor dengan menggunakan Flettner rotor adalah 3% hingga 15% pada mesin utama tergantung pada ukuran kapal, segmen, profil operasi, dan area perdagangan. Beberapa telah melaporkan pengurangan setinggi 35%, untuk potensi pengurangan secara umum, yang dinilai sebagai nilai yang tinggi.


Sumber Berita: How it works: Flettner rotor, Interreg VB North Sea Region Programme

Comments

Popular Posts